Toyota Fortuner VNTurbo Jawab Permintaan Pasar | MOBILVAGANZA
Menu

Toyota Fortuner VNTurbo Jawab Permintaan Pasar

Cash and carry setelah menunggu tujuh tahun.

Great Job! Itu kata yang pantas dialamatkan untuk Toyota atas refreshment pada Fortuner, membenamkan mesin 2KD-FTV plus Variable Nozzle Turbocharger (VNT) ke dalam SUV (sport utility vehicle) tersebut. Kendati pada sektor eksterior dan interior nyaris tak ada beda dengan pendahulunya. Kecuali, air scoop di kap mesin (hood scoop) yang mengindikasikan adanya fitur Intercooler di antara turbocharger dan intake manifold mesin.
Betul, sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2005 banyak orang menyukai Fortuner. Tentu dengan beragam alasan; terutama menyangkut resale value dan after sales produk Toyota serta desain Fortuner yang lebih gagah dan macho karena “besar” ketimbang SUV (sport utility vehicle) lain.
Namun, bukan berarti di mata sebagian dari mereka Fortuner tidak mempunyai kekurangan. Yaitu, tenaga Fortuner kurang berbanding lurus dengan postur dan bobotnya, sehingga dirasa perlu power serta torsi lebih untuk bermanuver atau berakselerasi dengan sigap.
“Sebelum refreshment memang ada komplain dari konsumen yang merasa Fortuner kurang bertenaga, terutama di tanjakan dan pada putaran mesin rendah. Karena itu kami menjawabnya dengan Fortuner VNTurbo yang mengatasi kekurangan pada generasi pendahulunya,” ungkap Head Technical Services Division PT Toyota Astra Motor, Hendriadi, yang saya hubungi via telepon.
Toyota mengklaim, secara keseluruhan mesin tipe 2 KD-FTV common-rail dengan VNTurbo lebih bertenaga ketimbang mesin yang sama pada Fortuner diesel generasi terdahulu. Power-nya meningkat sekitar 40% atau 42 hp menjadi 142 hp pada putaran mesin yang lebih rendah (3.400 rpm v.s 3.600 rpm) dan torsinya melonjak sekitar 32% menjadi 343 Nm dari sebelumnya yang hanya 260 Nm. Berita baik lainnya, peningkatan torsi sebesar itu diperoleh pada rentang putaran mesin yang lebih lebar (1.600-2.800 rpm v.s 1.600-2.400 rpm).
Rasa penasaran menggantung. Dan lucky, di halaman kantor kami telah parkir Grand New Fortuner VNTurbo 2.5 TRD transmisi manual siap untuk diuji. Saya putuskan membawanya ke jalur Pucak Jawa Barat. Alasannya, kami pernah mengendarai Fortuner generasi sebelumnya dalam perjalanan Jakarta-Bengkulu lewat pesisir barat Sumatra serta menjelajahi Provinsi Bengkulu, selama empat hari pada Oktober 2011. Kontur jalan rute ini twisty­ serta naik-turun panjang dan curam. Jalanan Puncak saya pikir memiliki kesamaan, kendati jauh dari mirip. Bisa saja mencari kondisi jalan yang mendekati, tapi tidak mungkin, waktu yang tersedia terbatas.
Dan, benar saja seperti yang dikatakan Hendriadi. Akselerasi Fortuner VNTurbo terasa lebih ‘nendang’ ketimbang tipe G 2.5 tanpa VNTurbo. Sudut antara tulang kering dengan punggung kaki tidak perlu dibuka terlalu lebar untuk melajukan SUV yang berbobot sekitar 1,8 ton itu.
Ledakan torsi bahkan sudah terasa saat jarum tachometer menunjuk angka 1.500 rpm dan terus menyembur tak tertahankan seiring mesin berputar hingga 3.000 rpm. Nyaris tanpa jeda, dengan gejala ‘turbo lag’ yang bisa dibilang hampir tak terjadi. Bahkan di jalanan Puncak masih bisa bermain-main dengan gear 3 dalam kecepatan rendah. Torsi yang sudah terasa di putaran bawah juga efektif mengatasi kondisi lalulintas ‘stop-and-go’. Akselerasi dari diam hingga 100 km/jam hanya dalam 13,7 detik, lebih cepat dari klaim pabrikan yang 15,6 detik dan generasi sebelumnya yang mencapai 20,9 detik. Sementara dari nol hingga 400 meter ditempuh dalam 19,5 detik pada kecepatan 111,5 km/jam. Andai saat menjelajah Bengkulu dulu, menggunakan Fortuner VNTurbo, kami tidak dituntut untuk terampil memainkan transmisi, putaran mesin, dan momentum.
Kuncinya, kata Hendriadi, terletak pada perangkat turbocharger yang telah mengaplikasi turbin kompresor dengan bilah/sudu yang bisa diatur sudut bukaannya, tergantung beban mesin, putaran mesin, dan beberapa variable lainnya. Pada turbin biasa dengan bilah/sudu permanen (tak bisa diubah-ubah), berputarnya turbin kompresor hanya mengandalkan besar-kecilnya aliran gas buang. Pada putaran mesin rendah, tekanan aliran gas buang untuk memutar turbin lebih lemah, sehingga udara (oksigen) yang dihisap juga kecil. Begitu pula sebaliknya. Karena itu, Fortuner diesel dengan turbocharger non-VN hanya terasa bertenaga di putaran mesin tinggi.

Nah, pada VNTurbo, aliran gas buang yang mendorong turbin dapat diatur dengan mengontrol sudut bilah/sudu turbin melalui penggerak motor listrik (elektronik), sesuai dengan putaran mesin. Pada putaran rendah, ketika tekanan gas buang masih lemah dan tidak efektif memutar turbin, maka sudut bukaan bilah/sudu ditutup (diperkecil) sehingga gas buang mengalir di area sempit dan otomatis akan meningkatkan tekanannya.
Hasilnya, turbin kompresor mampu berputar lebih kencang untuk menghisap oksigen yang lebih banyak dari luar meski tekanan aliran gas buang saat itu masih lemah (putaran mesin rendah). “Seperti menutup sebagian ujung lubang selang air dengan jari agar semprotannya lebih kencang,” imbuh Hendriadi.
Dengan kata lain, cara ini secara efektif membuat turbin kompresor bekerja sejak putaran mesin rendah. Semakin tinggi putaran mesin, sudut bukaan bilah/sudu makin besar untuk menghindari tekanan berlebihan yang bisa merusak perangkat turbo. Dengan posisi sudut bukaan bilah/sudu yang bisa berubah, maka putaran turbin kompresor bisa lebih kencang pada putaran mesin rendah, menengah, hingga tinggi, sehingga udara yang dihisap bisa lebih banyak dan stabil untuk proses pembakaran mesin.
Karena perangkat turbocharger kontak langsung dengan aliran gas buang yang panas dari mesin (sebagai tenaga penggerak turbin kompresor), maka suhu udara yang terhisap ikut meningkat. Padahal suhu udara yang panas mengakibatkan molekul oksigen jadi renggang dan menipis, dan ini mengurangi terjadinya proses pembakaran di ruang bakar mesin (combustion chamber). Karena itu dibutuhkan intercooler alias pendingin udara yang ditempatkan di antara turbo dan intake manifold untuk menurunkan kembali suhu udara yang panas agar kandungan oksigen yang dihisap menjadi lebih rapat/padat untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna. Nah, sumber pendingin adalah hembusan udara luar yang dialirkan dari air scoop pada kap mesin Fortuner Diesel VNT.
Kendati demikian, di atas kertas, output mesin 2KD-FTV dengan VNT milik Fortuner VNTurbo sebetulnya sedikit di bawah kompetitor terdekatnya. Mitsubishi Pajero Sport Dakar yang juga bermesin diesel 2.5 liter memiliki power dan torsi lebih besar (176hp @4.000 rpm dan 350 Nm @1.800 – 3.500 rpm) ketimbang Fortuner VNTurbo. Namun, Fortuner VNTurbo tetap lebih unggul dengan output maksimum (tenaga dan torsi) yang diperoleh pada putaran mesin lebih rendah. Begitu pula dibandingkan dengan mesin diesel Chevrolet Trailbalzer. Meski output keseluruhannya lebih besar (148hp @3.800 rpm dan 350 Nm @ 2.300 rpm), lagi-lagi mesin 2KD-FTV milik Fortuner VNTurbo unggul dalam perolehannya di putaran mesin yang jauh lebih rendah.
Sedikit hal yang terasa mengganjal, menurut saya, adalah suspensinya yang masih cenderung ‘soft’. Saat di tikungan tajam pada kecepatan tinggi—megingat postur bongsor dan ground clearance tinggi plus torsi mesin yang melimpah—masih terasa sedikit gejala limbung. Juga soal peredaman kabin, rasanya masih perlu sedikit penyempurnaan. Suara mesin Fortuner VNTurbo masih terdengar masuk ke dalam kabin, terutama pada putaran mesin tinggi. 

Grand New Fortuner VN Turbo 2.5 G M/T
Harga                                                              Rp 401,9 juta
MESIN                                                           2 KD-FTV VN Turbo Intercooler               
                                                                       4-silinder, 2.494cc, 16 Valve DOHC, VN
TENAGA MAKSIMAL                                142 / 3.400 rpm                                          
TORSI MAKSIMAL                                     343 Nm / 1.600-2.800                                
TRANSMISI                                                 MT 5-kecepatan
SUSPENSI DEPAN                                      Double Wishbone with Coil Spring & stabilizer                                        
SUSPENSI BELAKANG                             4 Link w/ Lateral Rod and Coil Spring         
UKURAN BAN                                           265 / 65 R17                                               
DIMENSI (PxLxT)                                       4.695 x 1.840 x 1.850mm                           
WHEELBASE                                              2.750mm                                                     
RADIUS PUTAR                                         5,9m                                                           
BERAT KOSONG                                       1780-1815kg
0-100 km/jam                                               13,7 detik
0-400 meter                                                  19,5 detik
KEKEDAPAN KABIN                                Idle              52,0 dB
                                                                     40 km/jam    80,6 db
                                                                     60 km/jam    81,1 db
                                                                     80 km/jam    81,7 db
                                                                     100 km/jam  82,1 db

Share This:

Post Tags:

1 komentar to ''Toyota Fortuner VNTurbo Jawab Permintaan Pasar"

ADD COMMENT

  • To add an Emoticons Show Icons
  • To add code Use [pre]code here[/pre]
  • To add an Image Use [img]IMAGE-URL-HERE[/img]
  • To add Youtube video just paste a video link like http://www.youtube.com/watch?v=0x_gnfpL3RM