Mini Cooper S Countryman Masih Mini | MOBILVAGANZA
Menu

Mini Cooper S Countryman Masih Mini


Kaum puritan (jika ada) mungkin mengutuk, tapi ini bukan 911 atau Cayenne.
Anda akan menyebut Countryman apa? Mini-Maxi? Atau mungkin ini crossover versi Mini? Sangat mungkin, jika kita memanfaatkan definisi crossover yang hingga sekarang masih fleksibel dan belum (sepertinya takkan pernah) “dibakukan”. Memang, faktanya, Countryman menjadi mobil terbesar dibanding Mini yang pernah ada, kendati tetap saja bukan kendaraan yang besar. Okay...mari kita lihat! Sejak debut pada 1959, Mini selalu mengikuti formula yang sama dengan namanya dalam membangun sebuah mobil: kecil dan gesit, dengan memberi pengalaman mengemudi hampir seperti gokart.
Dan sekarang, yang paling mencolok dari Mini Cooper S Countryman yang ada di depan saya adalah perubahan dimensi. Jika dibandingkan dengan model Mini yang pernah ada; wheelbase Countryman melar 129 mm; panjang bertambah 386 mm; lebar membengkak 104 mm; dan tingginya meningkat 155 mm. Masih “Mini”? Emmm...Sedikit kehilangan ruhnya dengan membesarkan dimensi Mini.
Namun, begini; jika di samping Countryman tidak ada model Mini lain, pembengkakan dimensi tersebut takkan begitu kentara. Lantaran dimensi yang melar itu tersamarkan oleh overall desain Mini yang kuat, orang tidak akan sadar kalau Mini tersebut “tumbuh”.  Countryman tampil khas Mini dengan headlamp bulat dan kisi-kisi grille horizontal berkelir silver. Mini menambahi mobil ini dengan roof rail, glass roof electric, dan aksen lis krom pada bodi. Pada kap mesin terdapat strip hitam atau putih dan atap berkelir hitam (pembeda dengan Mini Cooper Countryman). Tiap sudut mobil ini menggunakan velg 18 inci 5 star double spoke Light Anthracite, yang telah mengadopsi sistem run flat tire.
Penasaran ingin mengendarai Countryman, saya segera masuk ke kabin dan lampu di door trim menyala biru—warna cahaya bisa diubah sesuai selera lewat tombol di dekat spion tengah. Saat di dalam Countryman, setiap orang yang familier dengan Mini modern akan merasakan suasana seperti di rumah; tidak perlu banyak adaptasi.
Desain interiornya, terlepas dari Anda suka atau tidak, bergaya retro yang elok. Di dashboard terpampang speedometer raksasa plus layar monitor bulat di tengahnya, tachometer mungil yang bisa dilihat lewat kolom setir, lubang AC dan semua serba bulat. Di center stack ada barisan tuas switch kecil seperti untuk mengontrol jendela dan kunci pintu. Jadi, jangan harap Anda menemukan tombol di door trim ketika akan membuka jendela atau mengunci pintu. Di atas dekat spion tengah terdapat tuas mungil untuk menyalakan lampu interior, mengatur cahaya pada door trim dengan aneka pilihan warna, dan mengoperasikan electric glass roof—yang hanya dilapisi jaring tipis sehingga panas matahari masih tembus ke kabin. Ups...di antara bangku depan terselip handbrake yang bisa dibilang ketaklaziman lain dari Mini, tapi menyenangkan. Mengingat pabrikan ini melakukan sesuatu yang kreatif dengan tuas rem tangan seperti di pesawat.
Oh yah...media penyimpanan di antara jok—baik baris depan maupun belakang—menggunakan center rail system. Sehingga, tempat kaca mata (di baris depan) di bawah box barang yang juga berfungsi sebagai armrest dan tempat botol (di baris belakang) bisa digeser. Tepat di belakang tuas transmisi terdapat tombol pengaturan menu seperti multimedia, radio, telepon, navigasi, dan informasi kendaraan. Jika ingin praktis, tinggal memberi instruksi dengan menekan terlebih dulu tombol voice control di samping tombol audio pada kemudi.
Lantas saya mengatur posisi duduk. Hemmm jok Countryman terasa cushy, nyaman, dan ergonomis (kecuali untuk buka-tutup jendela dan lock-unlock pintu terasa agak sulit dijangkau, atau mungkin karena tidak terbiasa). Dan, ini dia perubahan yang perlu dicatat. Jok Countryman didesain tinggi sehingga bisa dibilang dalam posisi komando, saya merasa superior. Tentu tidak setinggi SUV standar, tapi visibility meningkat melebihi model Mini yang lebih kecil. Selain itu, saya merasakan lebar yang ekstra saat duduk di jok Countryman. Bahkan jika Anda berpostur tinggi, saat mengoperasikan tuas transmisi atau handbrake, sikut Anda tidak akan beradu dengan tangan penumpang sebelah dan pintu.
Sejenak kemudian secara refleks tangan kanan saya memasukkan kunci unik menyerupai kelopak bunga—ketaklaziman lain dari Mini—ke lubang di sebelah kanan kemudi dengan sedikit tekanan. Lalu tekan tombol start/stop di sebelah kanan tempat kunci dan bremmmm mesin 4-silinder 1.6-liter twin-scroll turbocharger dari balik bonet mengeluarkan suara. Tidak lama keluar suara semacam “pidato sambutan” singkat dan ajakan untuk bersenang-senang bersama Mini dari sistem audio. “Tunggu, kita panaskan mesin dulu,” kata orang tersebut. Sebentar kemudian, “Okay, mesin sudah panas dan mari kita bersenang-senang!”
Ahai...rasa penasaran yang ada untuk menjajal Countryman seolah mendapat siraman bensin sehingga memantik aura yang fun. Tekan pedal akselerasi perlahan tapi makin dalam. Hemmm...mesin berdaya 184hp pada 5.500 rpm dengan torsi 240 Nm di 1.600-5.000 rpm ini responsif dan saya hampir tidak merasakan lag di setiap kecepatan, twin-scroll turbocharger bekerja dengan baik. Sepertinya masuk akal jika Mini mengklaim, Countryman mampu bergerak dari diam sampai 100 km/jam dalam 7,9 detik.
Lebih asyik lagi, saat di jalanan Jakarta, crossover ini bisa diajak manuver dengan gesit tanpa khawatir kehilangan momentum. Berkendara pun makin menyenangkan dengan sokongan steering yang komunikatif, bahkan hampir seperti gokart. Namun sayang, terutama bagi penumpang, suasana menggairahkan tersebut agak terganggu oleh kinerja suspensi yang terasa “aneh”. Bukan terlalu keras, suspensinya terasa seperti memantul-mantulkan seluruh bodi dan seisi mobil sehingga menimbulkan efek limbung atau mual terhadap penghuni kabin. Padahal sebetulnya rigidity suspensi Countryman relatif pas dan minim body roll saat menikung.
Selang sebentar naluri untuk menyiksa mesin terpancing, saya memindahkan mode pengendaraan ke pilihan Sport. “Wooow...mari kita bermain-main,” suara orang itu muncul lagi lewat speaker sambil tepuk tangan. Ujung sepatu menukik ke lantai dan raungan mesin lebih keras masuk ke kabin. Sayang, ternyata reaksi mesin tidak begitu sesuai harapan. Respon dan tenaga mesin cuma berubah sedikit, nyaris tak terasa. Terkesan cuma mau memberi sensasi mobil sport.
Saya masih tidak terbiasa dengan melihat tachometer via kolom kemudi dan ke kiri untuk mengetahui kecepatan, karena speedometer yang begitu besar itu sayang untuk dilewatkan. Sama ganjilnya dengan dengan tuas lampu sein yang kembali ke posisi semula setelah dipindahkan saat belok ke kiri atau kanan. Namun, cukup tergantikan oleh fasilitas koneksi ke seluruh pengguna Countryman di seluruh dunia lewat smartphone.
Dengan fasilitas tersebut saya bisa konek ke facebook atau twitter. Bagi yang hobi narsis, tetap bisa ber-FB ria dan nge-twit atau “berkicau” sesuka hati saat bersenang-senang dengan mobil ini. Bahkan tersedia game lomba efisien dengan pengendara Countryman di seluruh dunia. Yes, very exciting!
Bosan dengan mode Sport, saya pindah ke pengendaraan normal. Lagi-lagi, keluar pernyataan dari speaker. “Okay...mari kita rileks dulu!” Baiklah kalau begitu dan sampai di sini saya berani bilang, jantung Countryman masih tetap Mini, dengan pengemudian yang tangkas dan rotasi yang bisa diprediksi.


Mini Cooper S Countryman
Harga                                    -
Mesin                                    4-silinder 1.6-liter twin-scroll turbocharger
Transmisi                              6AT, tersedia manu-matik plus padleshift
Tenaga maksimal                 184 @5.500rpm
Torsi maksimal                     240 @1.600 – 5.000
Akselerasi 0-100 km/jam     7,9 detik (pabrikan)
Kecepatan maksimal            210 km/jam
Bobot                                    1.335 kg
Dimensi (PxLxT)                    4.110 x 1.789 x 1.561 mm
Bagasi (min-max)                 350/450 -1.170 liter
Konsumsi BBM (kombinasi)  13,3 km/l (pabrikan)

Share This:

Post Tags:

No Comment to " Mini Cooper S Countryman Masih Mini "

  • To add an Emoticons Show Icons
  • To add code Use [pre]code here[/pre]
  • To add an Image Use [img]IMAGE-URL-HERE[/img]
  • To add Youtube video just paste a video link like http://www.youtube.com/watch?v=0x_gnfpL3RM