Alasan Pembuatan Dummy Uji Tabrak Driver Gemuk & Manula
Regulasi dan uji tabrak terus berkembang, demikian juga dengan dummy uji tabrak. Dummy telah berkembang dari pengganti mayat standar menjadi peralatan yang canggih, dan bobotnya juga membengkak.
Humanetics, produsen dummy uji tabrak terdepan di dunia, mengakui bawah pihaknya perlu mengakomodasi pertumbuhan pengemudi yang overweight. "Orang dengan obesitas 78 persen berpeluang meninggal dalam sebuah kecelakaan,” kata CEO Humanetics Chris O'Connor kepada CNN. Alasan mereka memiliki risiko lebih tinggi yaitu karena kebanyakan bobotnya terletak di bagian tengah badan, yang menyebabkan orang gemuk keluar dari area duduk pada jok tertentu. Dalam usaha untuk bantu menganalisis kesalahan yang terjadi dalam kecelakaan, Humanetics sekarang tengah mengembangkan dummy gemuk, dengan prototype berbobot 124 kg.
Selain itu, perusahaan tersebut juga berusaha mengembangkan dummy yang dapat mereplikasi usia. Seperti orang dengan obesitas, yang berusia tua pun mempunyai risiko cedera serius lebih tinggi dalam sebuah kecelakaan. Risiko meningkat 20 persen pada orang berumur 50 tahun, dan 40 persen pada yang berumur 80 tahun. Perusahaan itu berharap pada tahun 2015 sudah mempunyai sebuah prototype, tapi tidak semuanya.
Humanetics juga meluncurkan dummy generasi mendatang dengan sensitivitas paling advance. Dummy ini memiliki kapabilitas pengukuran yang lebih seperti beban bahu, sehingga para peneliti bisa memprediksi cedera dengan lebih baik. Sementara itu, produsen kendaraan sedang menjajaki pengembangan skenario uji tabrak virtual, yang dapat bekerja lebih baik sehingga para peneliti bisa mengetahui anatomi lebih spesifik. Cara ini lebih efisien dan murah dalam uji tabrak kendaraan, mengingat harga per dummy US$500.000.
No Comment to " Alasan Pembuatan Dummy Uji Tabrak Driver Gemuk & Manula "