Camry Hybrid Terbaru Terobosan Menyenangkan
Suruh sopir Anda baca koran di sofa belakang.
Ke depan mobil berteknologi hybrid bakal mendapat insentif
dan sejumlah kemudahan fiskal. Begitu kata Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Kapan?
Tidak ada yang tahu. Lupakan itu dan saya takkan angkat topi! Dua jempol saya
hanya untuk PT Toyota Astra Motor. Alasannya, kendati tidak ada insentif dan
kemudahan fiskal, agen pemegang merek Toyota di Indonesia itu dengan gagah kembali
menawarkan mobil berteknologi hybrid, Toyota
all new Camry 2.5 Hybrid, sebelumnya lewat Prius.
“Hei…lihat dan mari beradu dengan mobil yang saya kendarai!
Saya bisa lebih bertenaga dan cepat dibanding mobil Anda, tapi tetap efisien
bahan bakar dan ramah lingkungan,” saya bicara sendiri saat memainkan pedal gas
dan kemudi Camry 2.5 Hybrid di jalan tol Jakarta-Merak.
Ternyata benar. Perubahan desain eksterior generasi baru
Camry ini yang lebih agresif ketimbang pendahulunya; bukan isapan jempol,
kendati masih kalah dengan Hyundai
Sonata begitu agresif. Desain Camry 2.5 Hybrid menipu mata dan memberi impresi
lebar yang lebih besar. LED projector headlamp, grille, bumper dengan saluran udara besar diapit relung foglamp
krom trapezium, dan tekukkan garis di bagian kap mesin yang terpadu apik
dengan velg sepuluh bilah; mengisyaratkan kekuatan dan kecepatan yang sejalan
dengan “watak” sebenarnya. Mobil ini, dengan mode pengendaraan normal, relatif
bisa meladeni hasrat bermain-main di jalan raya.
Lihat saja, Camry 2.5 Hybrid ini mampu bergerak dari diam
hingga kecepatan 100 km/jam dalam 8,0 detik. Dan mampu bergerak dari nol sampai
400 meter dalam 16,75 detik dengan kecepatan 142 km/jam. Ini tidak lepas dari
kinerja mesin 2 AR-FXE 4-silinder 2.494cc 16-katup DOHC VVT-i yang berdaya 154hp
pada 5.700rpm dan torsi 20,9 Nm di 4.800rpm. Plus disokong motor listrik yang
menghasilkan tenaga 141hp serta torsi 27,3 Nm.
Yang paling menarik adalah transisi dari motor listrik ke mesin
konevensional dan sebaliknya betul-betul mulus dan tidak ada getaran. Camry 2.5
Hybrid melaju layaknya mobil yang hanya menggunakan mesin biasa. Begitu juga
dengan pengereman, berlangsung linier dan hampir tak terasa ada beda dengan rem
model biasa. Padahal sistem pengereman Camry 2.5 Hybrid menggunakan sistem
regeneratif yang ikut mengisi energi pada baterai. Hanya saja rem mobil ini lebih
sensitif dibanding non-hybrid.
Ups…hampir
terlewatkan, saya belum menjelaskan cara kerja mesin hybrid Camry 2.5. Baiklah
ini dia, barangkali berguna untuk Anda. Pada saat Camry Hybrid startup dan kecepatan rendah hingga
sedang, yang bekerja menggerakan roda hanya motor listriknya. Daya jelajah motor listrik ini sejauh beberapa ratus
meter sampai maksimal 2 km. Dalam kondisi ini sama sekali tidak ada
suara dari balik kap mesin--hanya ada suara AC--tingkat kebisingan kabin cuma
38,9 dB.
Kemudian pada pengendaraan normal atau cruising; mesin konvensional dan motor listrik yang bekerja. Tenaga
mesin menggerakkan roda dan sebuah generator listrik, yang pada gilirannya
menggerakan motor listrik. Alokasi tenaga dikontrol untuk memaksimalkan
efisiensi. Dan sesuai kebutuhan, generator juga mengisi ulang baterai. Mesin
konvensional mulai bekerja ketika saya tekan pedal gas lebih dalam dan
kecepatan di sekitar 40 km/jam. Pada saat inilah kabin terinterupsi suara mesin,
wind dan road noise sehingga kebisingan kabin meningkat menjadi 55,9 dB.
Berubah menjadi 58 dB, 64 dB, dan 65 dB pada kecepatan 60 km/jam, 80 km/jam,
dan 100 km/jam.
Lantas seperti apa ketika terjadi akselerasi? Dalam kondisi
ini baterai menyuplai energi tambahan untuk meningkatkan tenaga gerak,
sementara mesin dan motor listrik menyediakan respon akselerasi yang smooth. Kemudian pada saat pelambatan
atau pengereman, motor listrik yang high-output
itu bekerja sebagai generator high-output,
digerakkan oleh roda mobil. Regenerative
braking system me-recovery atau mengubah energi gerak menjadi energi
listrik, yang selanjutnya disimpan di dalam baterai performa tinggi. Anda pun
tidak perlu repot mengisi baterai tersebut dengan jaringan listrik di rumah.
Pada saat mobil berhenti, mesin secara otomatis berhenti bekerja.
Sistem atau cara kerja yang seperti itu menjamin konsumsi
BBM Camry 2.5 Hybrid irit. Pada saat pengetesan--dengan pengendaraan normal dan
ugal-ugalan serta berbagai kondisi jalan--konsumsi rata-rata BBM mobil ini
sekitar 9 km/liter. Selain itu, perpindahan dari gigi rendah ke yang lebih
tinggi hampir tidak terasa. Padahal perbandingan antar giginya (gear ratio) lumayan renggang. Rasio gigi
pertama 3,3; kedua 1,9; ketiga 1,42; keempat 1; kelima 0,713; dan keenam 0,608.
Perpindahan gigi yang hampir tidak ada lag itu memungkinkan saya mengendarai Camry 2.5 Hybrid sedikit
nakal. Terlebih ditopang dengan steering yang lumayan tangkas dan komunikatif
serta secara keseluruhan predictable.
Enak ditekuk dan electric power steering
(yang menurut GM Technical Service
Division PT TAM Dadi Handriadi sudah diperbaiki) memberikan feel dan feedback bagus sehingga kemudi terasa padat di tiap milimeter
tekukan.
Sayang, kenikmatan
berkendara dengan Camry 2.5 Hybrid itu agak terganggu oleh kinerja suspensi,
yang terasa membingungkan. Saat di atas jalanan normal, suspensi MacPherson
Strut di depan dan Link Strut Rear Suspension di belakang terasa terlalu keras.
Mungkin memang dibuat rigid untuk menanggung bobot tambahan dari baterai dan
motor listrik, berat Camry 2.5 Hybrid sebesar 1.625 kg sedangkan Camry 2.5 V
dan G 1.465 kg. Tapi, ketika di jalan bergelombang suspensinya terasa terlalu
lembut sehingga cenderung menimbulkan efek mual di perut.
Kendati begitu, kekurangan tersebut masih bisa terobati
dengan hadirnya segala fasilitas kemewahan dan kenyamanan, yang sebagian bisa
dioperasikan tanpa harus melepas tangan dari kemudi. Lantaran setir Camry
Hybrid yang tilt serta telescopic dilengkapi fasilitas audi,
MID, dan cruise control.
Fitur kenyamanan lebih yang tersedia dalam Camry 2.5 Hybrid antara
lain 2 DIN Audi-Video Navi yang dilengkapi monitor sentuh 6-inci, delapan
speaker premium JBL Greenedge Technology serta Bluetooth; tiga zone air conditioner; dan front seat air conditioner. Fitur-fitur
ini tidak ada pada Camry generasi sebelumnya. Sedangkan fitur serta fasilitas
yang ada pada pendahulu dan masih dipertahankan misalnya split power reclining rear seat, rear seat controller, rear
seat relaxation system, power
sunshade, dan termasuk parking camera.
Hanya saja seabreg fitur yang tersedia, menurut selera saya,
tidak didukung interior yang cantik. Sepertinya desain interior Camry 2.5 sulit
memenangkan award. Pola dan kombinasi
warna terlalu ramai serta tumpang-tindih atau tidak graduatif antara warna
dashboard, panel-panel kayu dan kulit jok. Okay…itu
soal selera. Saya bisa beda dengan Anda, sangat relatif. Yang “mutlak” adalah
Anda sesekali bertukar posisi dengan sopir Anda sehingga merasakah bahwa Camry
2.5 Hybrid menyenangkan untuk dikendarai.
All-New Camry 2.5 Hybrid
Harga Rp 635,6
juta
Mesin 2AR-FXE
4-silinder 2.494cc 16-katup, DOHC, Dual VVT-I plus Motor Listrik
Tenaga Maksimum mesin
154hp @
5.700rpm
Tenaga Maksimum
Motor Listrik 141hp
serta
Torsi Maksimum Mesin 20,9 Nm @
4.800rpm
Torsi Maksimum
Motor Listrik 27,3
Nm
Suspensi Depan MacPherson
Strut
Suspensi
Belakang Dual-Link
Strut Rear Suspension
Dimensi (PxLxT) 4.825 x 1.825 x 1.470mm
Wheelbase 2.775mm
Ground Clearance 160mm
Berat Kosong 1.625kg
No Comment to " Camry Hybrid Terbaru Terobosan Menyenangkan "