Porsche Mungkin Pilihan Terbaik Anda | MOBILVAGANZA
Menu

Porsche Mungkin Pilihan Terbaik Anda



Benar-benar memabukkan, bermimpi mobil selain Porsche pun takut.
Sama sekali tidak terbersit, kencan saya dengan mobil Porsche selama empat hari di Bali pada 9 Mei akan berlanjut. Waktu itu saya hanya bisa melihat dan mendengar body serta suara baritonnya yang seksi, dalam event Porsche Club Indonesia Bali Drive 2013. Saat itu saya hanya menelan liur ketika berada di dekat 60 mobil Porsche. Ternyata cuma masalah waktu, belum genap sebulan, saya mendapat tugas untuk mengikuti Porsche World Roadshow (PWRS) 2013 di Taiwan, 3-5 Juni.
Menurut saya keberangkatan ke Taiwan itu bukan tugas, tapi lebih tepat sebagai anugerah. Betapa tidak, di event tersebut saya mendapat kesempatan menjajal semua model dan sportscar Porsche terakhir; yang mencakup New Cayman, Boxter, 911, dan Cayenne. Jauh sebelum hari H dada saya sudah bergetar dan di menit keberangkatan lebih deg-degan lagi. Saya telat check-in di Bandara Soekarno-Hatta, karena sebelumnya keasyikan menunggu kawan dari media lain.
Tak terasa memang, ternyata saya tinggal mempunyai waktu setengah jam untuk check-in dan melewati pintu imigrasi. Tapi, tidak mungkin saya melalui pintu imigrasi yang biasa, sebab deretan antrean panjang mengular. Sejurus kemudian saya melirik pintu imigrasi yang khusus untuk orang tua dan cacat. Aha…ini rupanya salah satu maksud Tuhan menciptakan saya dalam keadaan cacat.
Saya masuk lewat gate tersebut, sempat berdebat dengan petugas yang sok berkuasa, tapi akhirnya diizinkan masuk. Nasib baik berlanjut, di depan saya stand by kendaraan listrik yang biasa digunakan untuk mengangkut orang tua, sakit, atau cacat. Saya minta diantar ke gate tempat China Airlane parkir. Baru saja duduk kursi pesawat, tiga menit kemudian pesawat bergerak. Jika saja saya tidak lewat pintu imigrasi khusus dan naik mobil listrik, pasti ketinggalan pesawat. Terima kasih Tuhan!
Tujuh jam kemudian, termasuk transit di Hong Kong, saya mendarat di Taoyuan International Airport, Taiwan. Sendirian seperti orang hilang saya mencari orang Porsche Taiwan dan bertemu, terus bergerak ke Taiwan High Speed Railway Station untuk menuju Kaohsiung. Satu setengah jam berikutnya kereta cepat itu melahap jarak 300km dan tiba di Kaohsiung. Sekitar dua setengah jam selanjutnya dan diselingi makan malam sampai lah di Donggang Township, Pingtung. Ini adalah tempat Penbay International Circuit berada, arena untuk menjajal semua model Porsche.
Selasa pagi 4 Juni, tanpa sarapan 45 jurnalis dari berbagai negara menuju sirkuit tersebut, yang bersebelahan dengan hotel tempat bermalam. Dan Damn!!! Begitu sampai di sirkuit kami dihidangi Boxster S, new Cayman S, Carrera 2, Carrera 2S, Carrera 4, Carrera 4S, Cayenne S, Cayenne GTS, Panamera 4, Panamera 4S, Panamera GTS, Panamera Turbo S, Cayenne V6, Cayenne S Diesel, Cayenne S Hybrid, Cayenne Turbo, dan Cayenne Turbo S.
Nafsu makan saya untuk sarapan langsung dilindas 68 roda mobil tersebut. Acara breakfast di sirkuit menjadi tidak menarik. Secangkir kopi saya rasa cukup untuk memancing kenikmatan sebatang rokok.
Briefing berlangsung sebentar plus pembagian 45 jurnalis ke dalam empat grup, masing-masing satu instruktur Porsche yang professional. Giliran pertama kelompok saya adlah merasakan Cayenne V6, Cayenne S Diesel, Cayenne S Hybrid, Cayenne Turbo, dan Cayenne Turbo S di medan on-road dan off-road, yang lokasinya masih di sekitar sirkuit.
Di sesi ini saya diajak merasakan Porsche Traction Management (PTM) di atas aspal dan medan off-road buatan. Active all-wheel drive with electronic controlled, map-controlled multi-plate clutch, automatic limited-slip differential (ABD), dan traction-slip control (ASR) bekerja dengan sempurna. Sehingga, saya yang masih bayi dalam off-road sekalipun bisa dengan mudah melahap obstacle yang ada.
Termasuk ketika saya harus bergerak di jalan dengan kemiringan sekitar 30 derajat dan menaiki tanjakan lebih-kurang 45 derajat. Fitur hill climb assist—yang bekerja sama dengan ABS dan traction control—membuat mobil tidak mundur ketika saya melepas pedal rem dan injak pedal gas kembali. Pada saat bersamaan, fitur tersebut mengontrol traksi di keempat rodanya untuk bergerak dengan cara yang sangat smooth, agar ban tidak kehilangan traksi atau slip.
Terus-terang sesi tersebut tidak menyisakan sensasi yang membuat saya terkesan. Sebab, obstacle yang dibuat terlalu minim dan sederhana. Lain cerita jika SUV itu diajak ke medan off-road sesungguhnya dengan obstacle yang variatif dan mungkin menantang. Tapi, saya bisa maklum; waktu yang tersedia hanya sehari dan ada 45 jurnalis.
Sekitar setengah jam kami sudah berada di sirkuit untuk merasakan handling model empat pintu miliknya Porsche; Cayenne S, Cayenne GTS, Panamera 4, Panamera 4S, Panamera GTS, dan Panamera Turbo S.
Dalam kesempatan ini, rasa takut saya benar-benar tanggal, hampir tiap jengkal trek saya manfaatkan untuk menyiksa mobil-mobil tersebut. Prinsip saya waktu itu, selama saya mengikuti arahan instruktur maka terbebas dari kecelakaan. Ini adalah surga berkendara yang harus dinikmati sampai batas kemampuan saya. Dan, tanpa bermaksud mengabaikan yang lain, Panamera GTS lah yang membuat saya ingin terus mengemudikannya. Mobil ini benar-benar menyajikan performa luar biasa, yang dari awal memang telah dimulai oleh legenda 904 Carrera GTS di tahun 1963. Ledakan torsinya yang 519Nm memaksa punggung menempel erat dengan sandaran kursi.
Handling-nya mengesankan, mobil ini dia mampu mengeksekusi perpindahan arah dirinya dengan baik, terutama saat melahap beragam tikungan di sirkuit tersebut. Sekaligus ketika melaju dengan stabil saat di trek lurus. Sedangkan model empat pintu dari jajaran SUV yang ada di nomor satu, menurut saya, adalah Cayenne GTS. Dibanding yang lain, secara keseluruhan ini adalah mobil yang pas untuk pecinta SUV Porsche yang menyukai sensasi berkendara.
Saking nikmatnya, jatah 12 lap tidak terasa dan sudah habis. Rehat sebentar, lantas kami diajak ke trek slalom. Boxster S tahun 2012 memanggil-manggil kami untuk menari bersamanya. Saya pikir trek slalom itu terlalu mudah bagi Boxter S. Saya pun tidak perlu khawatir gagal meliuk-liuk di antara cone. Ahaiii…Benar saja, saya masih bisa berslalom dalam rata-rata kecepatan 50km/jam, tanpa sama sekali ada gejala mobil tersebut akan terbalik, apalagi hanya menyentuh cone.
Selanjutnya saya masuk sesi braking. Saat briefing, jujur saya miris. Terlebih setelah melihat banyak di antara kami yang gagal di trek berbentuk hurus Y itu. Bayangkan, dalam kecepatan tinggi dan setelah sekitar 80 meter harus injak rem, kemudian belok ke kiri atau kanan. Tapi, mau tak mau saya harus menjalani sesi ini. Tiba waktunya, pedal gas 997 Turbo Cabrio saya injak sampai mentok lantai dan selanjutnya di cone pertama pedal rem dibejek sekuat-kuatnya, sesuai instruksi. Di titik belok saya putar kemudi ke kanan dan berhenti di area yang ditentukan. Tangan saya seperti mengangkat mobil itu dengan patah ke jalur sebelah kanan.
Beberapa detik mulut saya menganga, tidak yakin kalau berhasil. “Hi!!! You wrong way, but good job. You are crazy man!!!” teriak Nick, sang instruktur. Yup salah jalan, karena sebelum kick-down saya memutuskan untuk belok ke kiri. Saking sukanya akan aksi ini, saya minta kepada Nick untuk mengulangnya sampai tiga kali, padahal yang lain paling banyak hanya dua kali.
Setelah “keberhasilan” tersebut, saya makin percaya diri di sesi handling model dua pintu Porsche yang terdiri dari Boxster S, new Cayman S, Carrera 2, Carrera 2S, Carrera 4, dan Carrera 4S. Yakin 99 persen, saya takkan masuk rumah sakit jika “menyiksa” mobil-mobil tersebut sesuka hati. Hasilnya, Carrera 4S—yang kebetulan paling akhir dikendarai—berhasil memikat saya untuk memilikinya.
Exciting!!! Semua yang terjadi di sirkuit begitu membekas, mungkin ini momen paling menyenangkan selama saya menjadi jurnalis di Motor Trend Indonesia. Juga membanggakan, karena pernah menjajal semua model dan varian Porsche yang ada saat itu. Terlebih saya menjadi peraih The Best Driving Style.

Share This:

Post Tags:

No Comment to " Porsche Mungkin Pilihan Terbaik Anda "

  • To add an Emoticons Show Icons
  • To add code Use [pre]code here[/pre]
  • To add an Image Use [img]IMAGE-URL-HERE[/img]
  • To add Youtube video just paste a video link like http://www.youtube.com/watch?v=0x_gnfpL3RM